Terjemah Kitab Fathul Qorib Lengkap
Rabu, 10 November 2021
Tulis Komentar
Terjemah Kitab Fathul Qorib
Fathul Qarib merupakan kitab yang cukup populer di kalangan pesantren yang
tersebar di seluruh Nusantara. Penyusun Kitab ini adalah Ibnu Qosim Al Ghazi.
Kitab Ini kerap dDigunakan bagi umat Muslim yang baru saja ingin mempelajari
Ilmu Fiqih.
Kitab Fathul Qarib ini disusun secara ringkas dan sistematis, serta bermahzab
Syafi’i. Kitab ini merupakan penjelasan dari kitab yang dikarang oleh Al Qadhi
Abu Syuja, yaitu Al-Ghayah Wa At-Taqrib.
Penggunaan Kitab Fathul Qarib sendiri, dijadikan sebagai sumber primer dan
pegangan wajib di sebuah Madrasah Diniyah atau lembaga pendidikan Islam yang
bersifat "Salaf ”, yaitu pendidikan yang bercorak tradisional.
Kitab Fathul Qorib berisi muqaddimah serta pembahasan Ilmu Fiqih. Ilmu Fiqih
yang dibahas secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu tentang tata
cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang
membahas kriminalitas atau jinayat.
===============
Nama Kitab: Terjemah Kitab Fathul Qorib (Fath Al-Qarib)
Syarh Dari: Kitab Matan Taqrib Abu Syujak
Judul Kitab Asal: Fathul Qarib Al-Mujib Fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib Atau Al-Qawl Al-Mukhtar Fi
Syarh Ghayatil Ikhtishar (فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب أو القول المختار في شرح غاية
الإختصا)
Pengarang: Muhammad Bin Qasim Bin Muhammad Al-Ghazi Ibn Al-Gharabili Abu Abdillah
Syamsuddin (محمد بن قاسم بن محمد الغزي ابن الغرابيلي أبو عبد الله شمس الدين)
Bidang Studi: Fiqih Madzhab Syafi'i
Daftar Isi
Muqaddimmah (pengantar)
Kitab Hukum Bersuci
- Pasal Benda Najis dan Kulit yang Dapat Disamak
- Pasal Wadah yang Haram dan Boleh Digunakan
- Pasal Memakai Siwak
- Pasal Fardhunya Wudhu
- Sunnahnya Wudhu
- Pasal Istinjak dan Adab Buang Air (Kecil dan Besar)
- Pasal Yang Membatalkan Wudhu
- Pasal Yang Mewajibkan Mandi Besar
- Pasal Fardhunya Mandi Ada Tiga
- Pasal Mandi Besar yang Disunnahahkan
- Pasal Mengusap Khuf (Muzah)
- Pasal Tayamum
- Pasal Najis dan Cara Menghilangkan
- Pasal Haid, Nifas, dan Istihadoh
- Kitab Hukum Shalat
- Syarat Orang yang Wajib Shalat
- Syarat Sebelum Masuk Shalat
- Rukun Shalat
- Sunnah Sholat
- Beda Laki-laki dan Perempuan dalam Shalat
- 11 Pembatal Shalat
- Jumlah Rakaat Shalat
- Yang Tertinggal dalam Shalat
- Waktu yang Makruh untuk Shalat
- Shalat Berjamaah
- Shalat Qashar dan Jamak
- Shalat Jumat
- Shalat Idul Fitri dan Idul Adha
- Shalat Gerhana Matahari dan Bulan
- Shalat Istisqa (Minta Hujan)
- Bab Shalat Khauf (Saat Perang)
- Pakaian Sutra dan Cincin Emas
- Jenazah: Cara Memandikan, Mengkafani, Menyolati dan Memendamnya
Kitab Hukum Zakat
- Awal Nisob Unta itu Lima Ekor
- Awal Nisob Lembu itu 30 Ekor
- Awal Nisob Kambing itu 40
- Zakat Usaha Bersama
- Zakat Emas
- Zakat Perak
- Zakat Pertanian Dan Buah-Buahan
- Zakat Bisnis Perdagangan, Tambang Dan Harta Karun (Rikaz)
- Zakat Fitrah
- Delapan Golongan Penerima Zakat
Kitab Hukum Puasa
- Pengertian Puasa
- Syarat Wajib Puasa
- Fardu atau Rukun Puasa
- Yang Membatalkan Puasa
- Kesunahan Puasa
- Puasa yang Diharamkan
- Puasa yang Makruh Tahrim
- Yang Disunnahkan Saat Puasa
- Bagi yang Tidak Puasa Ramadan
- Hukum I'tikaf
- Rukun Haji ada Empat
- Rukun Umroh Ada Tiga
- Kewajiban Saat Haji Ada Tiga
- Sunnah Haji Ada Tujuh
- Yang Haram Saat Ihram
- Denda yang Wajib Saat Ihrom
- Dam Ada Dua Jenis
Kitab Hukum Jual Beli
- Riba
- Khiyar (Pilihan)
- Salam (Pesan Barang)
- Gadai
- Hajr (Larangan Bertransaksi)
- Akad Shuluh (Perdamaian)
- Hiwalah (Pengalihan Hutang)
- Dhaman (Menjamin Hutang Orang lain)
- Kafalah (Doman dengan Selain Harta)
- Syirkah (Usaha Bersama)
- Wakalah (Perwakilan)
- Pengakuan (Iqrar)
- Ariyah (Pinjam Meminjam)
- Ghosab (Merampas Harta Orang lain)
- Syuf'ah Usaha Bersama
- Qiradh (Bisnis Bersama dengan Modal Salah Satu Pihak)
- Musaqat (Bagi Hasil Tanaman)
- Ijarah (Sewa)
- Jualah (Komisi / Upah Jasa)
- Hukum Mukhabarah (Bagi Hasil Tanaman )
- Muzara’ah
- Ihyaul Mawat (Membuka Lahan)
- Hukum Wakaf (Waqaf)
- Hibah (Pemberian)
- Hukum Luqotoh (Barang Temuan)
- Hukum Laqit (Anak Terlantar)
- Hukum Wadiah (Titipan)
Kitab Hukum Waris dan Wasiat
- Waris Bagian Pasti dan Asobah
- Wasiat
Kitab Hukum Nikah dan yang Terkait
- Syarat Nikah
- Wanita Mahram yang Haram Dinikah
- Hukum Khuluk
- Hukum Talak
- Talak Tanjiz dan Talak Ta'liq
- Hukum Rujuk
- Pasal Hukum Ila'
- Pasal Hukum Zhihar
- Pasal Hukum Qadzaf dan Li'an
- Pasal Hukum Iddah
- Pasal Jenis Wanita Iddah dan Hukumnya
- Istibrak (Iddah bagi Budak)
- Hukum Radha (Kerabat Sesusuan)
- Pasal Hukum Menafkahi Kerabat
- Pasal Hukum Hadonah (Pengasuhan Anak)
- Diyat (Denda Pidana Pembunuhan atau Penyerangan)
- Qasamah (Tuduhan Pelaku Pembunuhan)
- Hukum Qodzaf
- Hukum Minum Alkohol (Khamar)
- Hukum Potong Tangan Pencuri
- Begal
- Shiyal (Bela Diri dari serangan)
- Hukum Pemberontak (Bughat)
- Hukum Murtad
- Hukum Tidak Shalat
Kitab Hukum Jihad
- Harta Ghanimah (Harta Rampasan Perang)dan Harta Salab
- Harta Fai'
- Jizyah (Pajak Non Muslim)
Kitab Hukum Berburu, Menyembelih dan Makanan
- Hewan Halal dan Haram
- Kurban (Udhiyah)
- Aqiqah
Kitab Hukum Sumpah dan Nadzar
- Nadzar Haram, Makruh, Mubah
Kitab Pengadilan dan Persaksian
- Qismah (Membagi Hak)
- Bayyinah (Kesaksian)
- Syarat Menjadi Saksi
- Hak Allah dan Manusia
Kitab Memerdekakan Budak
===================
Muqaddimah
مقدمة الكتاب
بسم الله الرحمن الرحيم
قال الشيخ الإمام العالم العلامة شمس الدين أبو عبد اللّه محمد بن قاسم
الشافعيّ تغمده الله برحمته ورضوانه آمين:
الحمد لله تبركاً بفاتحة الكتاب لأنها ابتداء كل أمرٍ ذي بال، وخاتمة كل
دعاء مجاب، وآخر دعوى المؤمنين في الجنة دار الثواب، أحمده أن وفق من
أراد من عباده للتفقه في الدين على وفق مراده، وأصلي وأسلم على أفضل خلقه
محمد سيد المرسلين، القائل: 'مَنْ يُرِدِ اللّهُ بهِ خَيْراً يُفَقِّهْهُ
فِي الدِّين' وعلى آله وصحبه مدة ذكر الذّاكرين وَسَهْوِ الغافلين.
(وبعد): هذا كتاب في غاية الاختصار والتهذيب، وضعته على الكتاب المسمى
بالتقريب لينتفع به المحتاج من المبتدئين لفروع الشريعة والدين، وليكون
وسيلة لنجاتي يوم الدين، ونفعاً لعباده المسلمين إنه سميع دعاء عباده،
وقريب مجيب، ومن قصده لا يخيب {وَإذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإنِّي
قَرِيبٌ} (سورة البقرة: الآية 186).
واعلم أنه يوجد في بعض نسخ هذا الكتاب في غير خطبته تسميته تارة
بالتقريب، وتارة بغاية الاختصار، فلذلك سميته باسمين أحدهما: (فتح القريب
المجيب) في شرح ألفاظ التقريب، والثاني: 'القول المختار في شرح غاية
الاختصار'.
قال الشيخ الإمام أبو الطيب: ويشتهر أيضاً بأبي شجاع شهاب الملة والدين
أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني سقى الله ثراه صبيب الرحمة والرضوان،
وأسكنه أعلى فراديس الجنان.
بسم اللّه الرحمن الرحيم) أبتدىء كتابي هذا، والله اسمٌ للذات الواجب
الوجود، والرّحمن أبلغ من الرحيم. (الحمد لله) هو الثناء على الله تعالى
بالجميل على جهة التعظيم (ربِّ) أي مالك (العالمين) بفتح اللام، وهو كما
قال ابن مالك اسم جمع خاصّ بمن يعقل لا جمع، ومفرده عالم بفتح اللام،
لأنه اسم عام لما سوى الله تعالى والجمع خاصّ بمن يعقل. (وصلى الله) وسلم
(على سيدنا محمد النبيّ) هو بالهمز وتركه إنسان أوحيَ إليه بشرع يعمل به،
وإن لم يؤمر بتبليغه فإن أمر بتبليغه فنبيّ ورسول أيضاً. والمعنى ينشىء
الصلاة والسلام عليه، ومحمد علم منقول من اسم مفعول المضعف العين،
والنبيّ بدل منه أو عطف بيان عليه. (و) على (آله الطاهرين) هم كما قال
الشافعي أقاربه المؤمنون من بني هاشم، وبني المطلب، وقيل واختاره النووي:
إنهم كلّ مسلم. ولعلّ قوله الطاهرين منتزع من قوله تعالى:
{وَيُطَهِّرُكُمْ تَطْهِيراً} (و) على (صحابته) جمع صاحب النبيّ وقوله
(أجمعين) تأكيد لصحابته.
Syaikh Al Imam Al ‘Alim Al ‘Alamah Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin
Qosim As Syafi’i -Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keridlhoannya amin-
berkata :
Seluruh pujian hanya hak Allah, memulainya dengan hamdalah karena berharap
berkah, karena merupakan permulaan setiap urusan yang penting, penutup
setiap puji yang diijabah, dan akhir ungkapan orang-orang mu’min di surga,
kampung pahala. Aku memujiNya yang telah memberikan taufiq kepada setiap
yang Dia kehendaki dari kalangan para hambanya, untuk tafaquh di dalam Agama
sesuai dengan yang dikehendakiNya. Aku bersholawat dan memohonkan
keselamatan bagi makhluk termulia, Muhammad penghulu para utusan, yang
bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللّهُ بهِ خَيْراً يُفَقِّهْهُ فِي الدِّين
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikannya maka Dia Ta’ala akan
memahamkannya pada agama” (HR. Bukhori[71], Muslim[1037]), demikian pula
sholawat dan salam bagi seluruh pengikut dan sahabatnya, selama ada
orang-orang yang berdzikir dan adanya orang-orang yang lalai.
Kemudian, kitab ini sangatlah ringkas dan runtut, kitab ini saya berinama At
Taqrib, dengan harapan para pemula bisa mengambil manfa’at dalam masalah
cabang syari’at dan agama, dan supaya menjadi media bagi kebahagiaanku pada
hari pembalasan, serta bermanfa’at bagi para hambanya dari orang-orang
Islam. Sesungguhnya Dia maha Mendengar permintaan hambanya, Maha Dekat lagi
Maha Mengabulkan, orang yang memaksudkanNya tidak akan sia-sia “Jika hambaku
bertanya kepada mu, maka sesungguhnya Aku sangatlah Dekat”. (QS. Al Baqoroh
: 186).
Ketahuilah!, dalam sebagian naskah kitab pada muqoddimahnya terkadang penamaanya dengan At Taqrib dan terkadang pula dengan Ghoyatul Ikhtishor, oleh karena itu saya pun manamainya dengan dua nama, pertama Fathul Qorib Al Mujib Fi Syarhi Alfadzi At Taqrib kedua, Al Qaul Al Mukhtar Fi Syarhi Ghoyatil Ikhtishor.
As Syaikh Al Imam Abu Thoyyib, dan terkenal pula dengan nama Abi Suja’ Syihabul millah wad dien Ahmad bin Al Husain bin Ahmad Al Ashfahaniy –semoga Allah memperbanyak curahan rahmat dan keridlhoan kepadanya, dan menempatkannya di surga tertinggi– berkata:
[Bismillahirrohmaanirrohim] Aku memulai tulisan ini Allah merupakan nama bagi Dzat Yang Wajib Adanya ‘wajibul wujud’ Ar Rohman lebih menyampaikan daripada Ar Rohim.
[Al Hamdu] merupakan pujian kepada Allah Ta’ala dengan keindahan/kebaikan disertai pengagungan. [Robbi] yaitu Yang Maha Menguasai. [Al ‘Aalamin] dengan difatahkan, ia sebagimana pendapat Ibnu Malik : Kata benda jamak yang khusus digunakan bagi yang berakal, bukan seluruhnya. Kata tunggalnya ‘aalam dengan difathahkan huruf lam, ia merupakan nama bagi selain Allah Ta’ala dan jamaknya khusus bagi yang berakal.
[Dan sholawat Allah] serta salam [atas pengulu kita, Muhammad sang Nabi] ia dengan hamzah dan tidak dengan hamzah adalah manusia yang diberikan wahyu kepadanya dengan syari’at yang dia beramal dengannya walaupun tidak diperintahkan menyampaikannya, maka jika diperintahkan menyampaikan maka dia Nabi dan Rosul. Maknanya curahkanlah sholawat dan salam kepadanya. Muhammad adalah nama yang diambil dari isim maf’ul al mudlho’af al ‘ain. Dan Nabi merupakan badal dari nya atau ‘athof bayan. [Dan] bagi [keluarganya yang suci], mereka sebagaimana diungkapkan As Syafi’i : Keluarganya yang beriman dari Bani Hasyim dan Bani Al Mutholib, dikatakan dan An Nawawi memilihnya : Mereka adalah seluruh orang muslim. Mudah-mudahan perkataanya ath thohirin diambil dari firmanNya Ta’ala : “dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS. Al Ahzab : 33). [Dan] bagi [para sahabatnya], ia jamak dari shohibun nabi . Dan perkataanya [seluruhnya] merupakan takid ‘penegas’ dari Sahabat.
===============
Muqaddimah 2
ثم ذكر المصنف أنه مسؤول في تصنيف هذا المختصر بقوله:
سألني بعض الأصدقاء) جمع صديق. وقوله: (حفظهم الله تعالى) جملة دعائية
(أن أعمل مختصراً) هو ما قل لفظه وكثر معناه (في الفقه) هو لغة الفهم،
واصطلاحاً العلم بالأحكام الشرعية العملية، المكتسب من أدلتها
التفصيلية. (على مذهب الإمام) الأعظم المجتهد ناصر السنة والدين أبي
عبد اللّه محمد بن إدريس بن العباس بن عثمان بن شافع. (الشافعي) ولد
بغزة سنة خمسين ومائة ومات (رحمة الله عليه ورضوانه) يوم الجمعة سلخ
رجب سنة أربع ومائتين،
ووصف المصنف مختصره بأوصاف منها أنه (في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز)
والغاية والنهاية متقاربان وكذا الاختصار والإيجاز، ومنها أنه (يقرب
على المتعلم) لفروع الفقه (درسه ويسهل على المبتدىء حفظه) أي استحضاره
على ظهر قلب لمن يرغب في حفظ مختصر في الفقه. (و) سألني أيضاً بعض
الأصدقاء (أن أكثر فيه) أي المختصر (من التقسيمات) للأحكام الفقهية (و)
من (حصر) أي ضبط (الخصال) الواجبة والمندوبة وغيرهما (فأجبته إلى)
سؤاله في (ذلك طالباً للثواب) من الله تعالى جزاء على تصنيف هذا
المختصر (راغباً إلى الله سبحانه وتعالى) في الإعانة من فضله على تمام
هذا المختصر و(في التوفيق للصواب) وهو ضد الخطأ (إنه) تعالى (على ما
يشاء) أي يريد (قدير) أي قادر (وبعباده لطيف خبير) بأحوال عباده،
والأول مقتبس من قوله تعالى: {اللّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ} (سورة
الشورى: الآية 19) والثاني من قوله تعالى: {وَهُوَ الحكِيمُ الخبيرُ}
(سورة الأنعام: الآية 18) واللطيف والخبير اسمان من أسمائه تعالى،
ومعنى الأول العالم بدقائق الأمور ومشكلاتها، ويطلق أيضاً بمعنى الرفيق
بهم، فالله تعالى عالم بعباده، وبمواضع حوائجهم، رفيق بهم، ومعنى
الثاني قريب من معنى الأول، ويقال خبرت الشيء أخبره فأنا به خبير، أي
عليم. قال المصنف رحمه الله تعالى.
Kemudian penulis menyebutkan bahwa dia menulis ringkasan ini karena suatu
permintaan, dalam perkataannya : [sebagian ‘al asdhiqo’ sahabat-sahabtku
memintaku], ia jamak dari shodiiq. Dan perkataanya : [semoga Allah Ta’ala
menjaga mereka], ia merupakan kalimat du’a. [supaya aku membuat suatu
ringkasan], ia adalah sesuatu yang sedikit lafadznya dan banyak maknanya
[dalam fiqih], ia secara bahasa bermakna pemahaman, adapun secara istilah
adalah pengetahuan mengenai hukum-hukum syar’iyah ‘amaliyah yang
diusahakan dari dalil-dailnya yang rinci. [Madzhab Al Imam] yang mulia,
mujtahid, penolong sunnah dan agama, Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin
Al Abbas bin Utsman bin Syafi’i. [Asy Syafi’i] dilahirkan di Gaza tahun
150 H dan wafat [semoga kepadanya tercurah rahmat dan keridlhoanNya] hari
Jum’at akhir bulan Rajab tahun 204 H.
Penulis mensifati ringkasannya dengan ragam sifat, diantaranya [pada
puncak ringkasan dan akhir rangkuman] dan kata-kata al ghoyah dan nihayah
memiliki kedekatan makna, demikian pula al ikhtisor dan al ijaz, diantara
sifatnya pula [mendekatkan pemahaman pada pelajar] kepada cabang fiqih
[untuk mempelajarinya dan mempermudah para pemula untuk menghafalnya]
yakni menghadirkannya dari hafalan bagi orang-orang yang berkeinginan
menghafal ringkasan ilmu fiq. [Dan] sebagian sahabat meminta pula supaya
aku [memperbanyak didalamnya] yakni di dalam ringkasan tersebut
[pembagian-pembagian] ahkam fiqhiyyah [dan] dari [membatasi] yakni seksama
[dalam menentukan] yang wajib, mandzub dan selain keduanya.
[Maka aku berkeinginan mengabulkan pada] permintaannya karena [mengharap
pahala] dari Allah Ta’ala atas usaha menulis ringkasan ini. [Harapan hanya
kepada Allah yang maha suci lagi maha tinggi] di dalam bantuan –dari
keutamaanNya– untuk menuntaskan ringkasan ini, dan [harapan pula hanya
kepada Allah, untuk mendafatkan taufiq pada kebenaran], ia merupakan lawan
dari salah.
[SesungguhNya] Ta’ala [atas segala sesuatu yang dikehendakiNya yakni
diinginkannya [Maha Mampu] yakni Maha Sanggup [dan Dia kepada para
hambanya Maha Lembut lagi Maha Mengetahui] keadaan para hambanya. Yang
pertama diambil dari firmanNya Ta’ala “Allah Maha Lembut kepada para
hambanya” (QS. Asy Syuro : 19), yang kedua diambil dari firmanNya Ta’ala
“Dan Dia Maha Bijaksana lgi Maha Mengetahui” (QS. Al An’am : 18), al
lathif dan al Khobir merupakan dua nama diantara nama-nama Allah Ta’ala.
Makna yang pertama ‘al lathif’ yang mengetahui segala sesuatu secara detil
dan permasalahan-permasalahannya, ia kadang dimutlakan pula pada makna
Maha lembut kepada mereka, maka Allah Maha Mengetahui tentang para
hambanya dan tempat-tempat kebutuhan/kehendak/keinginan mereka lagi Maha
lembut kepada mereka. Makna yang kedua memiliki kedekatan makna dengan
yang pertama, dikatakan : khobartu asysyaia akhbarohu fa anaa bihi
khobiirun, yakni mengetahui.
Catatan Penerjemah
[1] Syaikh merupakan masdar dari syaa-kho, dikatakan syaa-kho – yasyii-khu
– syaikhon, ia secara bahasa orang yang telah melewati usia empat puluh
tahun. Manusia selama berada di perut ibunya dinamakan janin, karena
tersembunyi dan terhalanginya, setelah dilahirkan disebut thiflu,
dzuriyyah, dan shobiy. Setelah baligh disebut syaab dan fataa. Setelah
usia tigapuluh tahun disebut kahul. Setelah empat puluh tahun jika
laki-laki disebut syaikh, dan bila perempuan disebut syaikhoh. Adapun
secara istilah adalah orang yang telah mencapai kedudukan orang-orang yang
memiliki keutamaan, walaupun masih anak-anak. (Lihat Hasyiyah Baajuuriy
Qosim, Daaru Ihya al Kutub al ‘Arobiyyah, h. 3).
[2] Secara bahasa al muttaba’ (yang diikuti), adapun secara istilah orang
yang sah untuk dijadikan contoh. (ibid).
[3] Maknanya yang memiliki banyak ilmu. (ibid).
[4] Beliau wafat pada tahun 918 H.
[5] Qodiy Abu Suja lahir pada tahun 434 H (1041 M), dan wafat tahun 592 H
(1197 M) semoga Allah merahmati dan meninggikan derajatnya, Amin
[6] Penulis rohimahulloh memulai risalahnya dengan bismillah karena :
Mengikuti kitab Allah Ta’ala, ia merupakan ayat pertama dari surat al
Fatihah, bagian dari surat an Naml dan merupakan ayat mustaqillah dari
surat-surat yang lainnya; yakni sebagai pemisah diantara surat, kecuali
antara surat al Anfal dan surat Al Baroah.
Mengikuti sunnah Rosululloh sholAllahu ‘alaihi wa sallam, sebagimana dalam
sahih al Bukhori hadits dari Abi Sufyan tentang surat baginda sholAllahu
‘alaihi wa sallam kepada pemdesar negeri Romwai, demikian pula hadits
Miswar tentang perjanjian Hudaibiyah.
Belum ada Komentar untuk "Terjemah Kitab Fathul Qorib Lengkap"
Posting Komentar